KUMPULAN INFORMASI TERBARU
contoh-contoh skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dewasa ini
berusaha mengadakan pembinaan dan peningkatan di segala bidang untuk kemajuan
dan kesejahteraan bangsa, ditandai dengan giat-giatnya melaksanakan pembangunan
merata disetiap daerah. Setiap usaha pembangunan
memerlukan keikutsertaan setiap warga negara dan seluruh bangsa dalam tenaga
dan pikirannya.
Bidang pembangunan nasional adalah bidang
pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Termasuk olahraga adalah bagian bidang pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang
RI No 3 tahun 2005 pasal 4 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang berbunyi:
Keolahragaan
Nasional bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran dan kebugaran
jasmani, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa,
memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat martabat dan kehormatan bangsa.
|
Menurut
Syafrudin (2011:80) menyatakan bahwa:
Ada dua faktor yang mempengaruhi dalam
mencapai suatu prestasi faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal.
Faktor internal antara lain : kemampuan fisik, teknik dan mental psikis atlet
dan faktor eksternal adalah yang timbul dari luar atlet seperti : pelatih, pembina,
iklim dan cuaca, gizi, sarana dan prasarana, organisasi, penonton, wasit, hakim
garis, keluarga dan sebagainya.
Hubungan
antara faktor-faktor tersebut tidak dapat dipisahkan serta saling mempengaruhi
satu sama lainya. Apabila ada pembinaan olahraga yang memfokuskan salah satu
faktor atau hanya memberikan perhatian khusus pada faktor - faktor tertentu,
tidak akan menghasilkan prestasi yang optimal, begitu juga pada cabang olahraga
sepakbola
Persepakbolaan
di Indonesia saat ini sudah mengalami perbaikan walaupun masih tertinggal
dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thailand. Hal yang
menandai bangkitnya sepakbola Indonesia yaitu adanya pembinaan atau pembibitan
usia dini, dimana pemain muda tersebut dilatih dan dibina dalam suatu
kepelatihan seperti Sekolah Sepakbola (SSB). UU.RI NO. 3 pasal 27 ayat 4 (2009
: 16) tentang Sistem Keolahragaan Nasional menjelaskan: “Pembinaan dan pengembangan olahragaan prestasi
dilaksanakan dengan memberdayakan perkumpulan olahraga, menumbuhkan kembangkan
sentral pembinaan olahraga yang bersifat nasional dan daerah, serta
menyelenggarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan”.
Perkembangan sepakbola di Sumatra Barat khususnya Kota Padang pada saat
sekarang mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan maju. Ini terbukti dengan banyaknya bermunculan klub-klub dan sekolah sepakbola yang
melakuhkan pembinaan secara teratur, terarah dan kontiniu salah satunya Sekolah
Sepakbola (SSB) Netral.
Sekolah
Sepakbola (SSB) Netral merupakan salah satu sekolah sepak bola yang diharapkan
bisa melahirkan pemain yang berkualitas untuk mengakat persepakbolaan Provinsi
Sumatra Barat pada umumnya dan Kota Padang khususnya. Sekolah sepak bola (SSB) Netral
yang berada di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah rutin melakuhkan
pembinaan pemain muda potensial. SSB Netral sendiri pernah mencapai prestasi
yang cukup menonjol dengan menjuarai kejuaraan SSB se Sumatra Barat yang di
adakan di Sicincin 2010, bahkan juga mengikuti kejuaraan usia dini Danone pada
Tahun 2009, 2010. Mulai tahun 2011 sampai saat sekarang kelihatan cenderung
menurun. Hal ini terbukti pada saat sekarang SSB Netral tersebut tidak pernah
lagi menjuarai setiap mengikuti
kejuaraan.
Setelah
melakuhkan observasi ke sekolah sepak bola (SSB) Netral dan wawancara dengan
pelatih Serta melakukan tes kelincahan pada pemain SSB Netral pada umumnya pemain memiliki kelincahan yang rendah.
Ini terlihat dari tingkatan level yang dicapai oleh atlet tidak mencapai norma
yang telah ditentukan untuk seorang pemain sepakbola seperti yang dapat dilihat
pada tabel tes kelincahan.
Jadi bisa dikatakan kemampuan kelincahannya masih dibawah rata-rata. Sehingga
dengan mudah lawan mengantisipasi gerakan yang di lakuhkan pemain tersebut. Hal
ini dapat di artikan bahwa pemain SSB Netral sering mengalami kegagalan dalam
mengikuti pertandingan disebabkan kurangnya kelincahan yang dimiliki pemainnya.
Ungkapan
diatas yang cenderung menurun pada sekolah sepak bola (SSB) Netral Kota Padang
yaitunya masih banyaknya pemain yang belum memiliki kelincahan yang baik. Permasalahan yang telah diuraikan
merupakan dasar kemerosotan kondisi fisik atlet salah satunya kurang memiliki
kelincahan dalam bergerak. Adapun macam-macam bentuk latihan kelincahan menurut Baley (1986:200- 201) adalah ”Grass drill,Wind Sprint,Zig-zag run, Half squat,Rise on toes, Dead lift, Squat jump,Rope
skipping”. Dari banyaknya bentuk-bentuk latihan kelincahan tersebut,
penulis tertarik untuk mencobaa melihat pengaruh latihan Wind Sprint dan Zig-Zag Run
dalam meningkatkan kelincahan Siswa
Sekolah Sepak Bola (SSB) Netral.
Zig Zag Run
adalah latihan berlari dengan mengitari rintangan, dengan cara atlet berlari
melewati rintangan yang berbentuk garis zig zag. Tujuan latihan Zig Zag Run yaitu untuk merubah arah
gerak tubuh, dengan menerapkan latihan Zig
Zag Run diharapkan dapat meningkatan kelincahan. Wind sprint
adalah latihan berlari secepat
mungkin yang menuntut adanya efek kondisioning. Tujuan latihan ini untuk meningkatkan kecepatan reaksi dan koordinasi secara umum. Maka dari
itu perlu dikaji dan dilihat sejauh mana pengaruh metoda latihan wind sprint dan zig-zag run terhadap kelincahan di sekolah sepak bola (SSB) Netral Kota Padang.
Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan harapan bahwa dapat meningkatkan unsur kelincahan bagi Siswa Sekolah
Sepak Bola (SSB) Netral sehingga prestasi dapat dicapai.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan salah satu permainan yang paling
banyak di gemari oleh masyarakat dan merupakan permainan yang sudah merakyat.
Hal ini dapat dilihat bahwa di seluruh pelosok tanah air ada lapangan sepakbola
dan banyak orang yang memainkannya, baik melalui klub-klub sepakbola maupun
yang hanya sekedar hobi. Namun perkembangan sepakbola di Indonesia di lingkup
Asia dan Internasional belum seperti yang diharapkan.
Persepakbolaan di Indonesia saat ini sudah mengalami
perbaikan walaupun masih tertinggal dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti
Thailand dan Vietnam. Hal yang menandai bangkitnya sepakbola Indonesia yaitu
adanya pembinaan atau pembibitan usia dini, dimana pemain muda tersebut dilatih
atau dibina dalam suatu kepelatihan seperti SSB (Sekolah Sepakbola). UU. RI NO.
3 pasal 27 ayat 4 (2009 : 16) tentang Sistem Keolahragaan Nasional Menjelaskan
; “Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dengan
memberdayakan perkumpulan olahraga, menumbuh kembangkan sentral pembinaan
olahraga yang bersifat nasional dan
daerah, serta menyelenggarakan kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan”.
Salah satu klub sepakbola yang memberikan pembinaan dan
pelatihan di Propinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Merangin ialah PERSISKO
Bangko. Dengan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan klub PERSISKO diharapkan
dapat melahirkan pemain-pemain yang berkualitas untuk mengangkat persepakbolaan
Kabupaten Merangin maupun Provinsi jambi di even-even yang telah terjadwal oleh
agenda PSSI setiap tahunnya.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi dalam
prestasi olahraga sepakbola, diantaranya : faktor fisik, teknik, taktik,
mental, dan sarana dan prasarana. Yang mana Weineck dalam Syafruddin (2006 :
29) mengemukakan:
“ Kemampuan prestasi
olahraga menggambarkan tingkat penguasaan suatu prestasi olahraga tertentu dan
ditentukan oleh struktur kondisi yang kompleks dari sejumlah faktor khusus
prestasi, adapun faktor tersebut dapat meliputi kondisi fisik, teknik, taktik,
mental, dan sarana dan prasarana yang digunakan”.
Agar dapat menghasilkan pemain yang handal,
pembina/pelatih harus melakukan pembinaan yang teratur, terarah, dan kontiniu.
Selain itu pembinaan juga dapat lebih diarahkan kepada pembinaan kondisi fisik,
teknik, taktik, dan mental, yang mana salah satunya dapat ditempuh melalui
pendekatan secara ilmiah. Karena hubungan keempat faktor tersebut merupakan
suatu kesatuan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dan tidak dapat
dipisahkan.
Salah satu teknik dasar sepakbola yang sering menjadi
permasalahan dalam pelaksanaannya pada waktu pertandingan adalah keterampilan dribbling, dan kondisi fisik yang
berperan penting dalam menunjang keberhasilan keterampilan dribbling adalah kelentukan dan kelincahan. Menurut Syafrudin (2006
: 1) secara umum ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari induvidu pemain itu
sendiri, yaitu segala bentuk potensi yang dimiliki pemain yang dapat menentukan
dan mempengaruhi kemampuan dribbling nya,
antara lain; kelentukan dan kelincahan. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar diri pemain yang dapat mempengaruhi kemampuan dribbling nya seperti kualitas pelatih,
program latihan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Dari
ungkapan di atas, dapat dikemukakan faktor yang diduga ikut mempengaruhi
kemampuan dribbling pemain adalah
kelincahan dan kelentukan. Karena dengan kurangnya kelincahan pemain dapat
dengan mudah di jaga oleh lawan, dan dengan tidak mendukungnya kelentukan
pemain juga tidak dapat melakukan dribbling
dengan efektif disebabkan oleh kekakuan gerakan dalam mendribbling bola, yang mengakibatkan bola sulit dikuasai dan mudah di
rampas oleh lawan.
Bertolak belakang dari hal di atas, permasalahan ini
diduga terjadi pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko. Berdasarkan fenomena yang
terjadi di lapangan diperoleh dugaan masih rendahnya kemampuan dribbling pemain. Dan tampaklah
permasalahan yang akan diteliti, bahwa didalam permainan sepakbola diduga unsur
kelincahan dan kelentukan sangat dibutuhkan dalam keterampilan dribbling. Oleh sebab itu penulis
tertarik untuk membutikan dengan penelitian secara ilmiah mengenai hubungan
antara kelentukan dan kelincahan terhadap kemampuan dribling pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko.
B.
Identifikasi Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang dapat diungkapkan dalam
latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah
terdapat kontribusi antara kondisi fisik dengan keterampilan dribbling pada pemain sepakbola PERSISKO
Bangko?
2.
Apakah
terdapat kontribusi antara kondisi teknik dengan keterampilan dribbling pada pemain sepakbola PERSISKO
Bangko?
3.
Apakah
terdapat kontribusi antara kelentukan dengan kemampuan dribbling pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko?
4.
Apakah
terdapat kontribusi antara kelincahan dengan kemampuan dribbling pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko?
5.
Apakah
terdapat kontribusi antara kelentukan dan kelincahan dengan kemampuan dribbling pada pemain sepakbola PERSISKO
Bangko?
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah yang dikemukakan, penulis membatasi variabel-variabel yang berkaitan
dengan kemampuan dribbling bola pada
pemain PERSISKO Bangko Kabupaten Merangin. Pembatasan ini adalah kontribusi
antara kelentukan dan kelincahan dengan kemampuan dribbling bola pada pemain PERSISKO Bangko Kabupaten Merangin.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang,
identifikasi dan pembatasan masalah serta untuk lebih fokusnya masalah yang
diteliti, maka dapat diajukan perumusan masalah yaitu “Apakah terdapat
kontribusi antara kelentukan dan kelincahan dengan kemampuan dribbling bola pada pemain sepakbola
PERSISKO Bangko Kabupaten Merangin?”.
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang :
1.
Sejauhmana
kontribusi kelentukan pinggang dengan kemampuan dribbling bola pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko Kabupaten
Merangin.
2.
Sejauhmana
kontribusi kelincahan dengan kemampuan dribbling
bola pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko Kabupaten Merangin.
3.
Sejauhmana
kontribusi kelentukan pinggang dan kelincahan dengan kemampuan dribbling bola pada pemain sepakbola PERSISKO
Bangko Kabupaten Merangin.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1.
Penulis,
sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana olahraga di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
2.
Atlet,
sebagai informasi dan pengetahuan tentang faktor-faktor kondisi fisik yang
menentukan kemampuan dribbling bola
pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko
Kabupaten Merangin.
3.
Pelatih,
sebagai bahan masukan untuk meningkatkan prestasi, sehingga pelatih dan pembina
olahraga dapat menentukan dan menerapkan secara tepat faktor-faktor yang dapat
meningkatkan kemampuan dribbling bola
pada pemain sepakbola PERSISKO Bangko Kabupaten Merangin.
4.
Perpustakaan,
sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan dapat mengungkap
informasi yang bermanfaat terutama dalam bidang Teori Kepelatihan dan Teori
Gerak sebagai pengetahuan yang diperlukan dalam pembinaan olahraga prestasi.